Makna Seorang Ibu Penuh Arti Dalam Hidup Kita
Arti seorang
ibu mengandung milyaran makna. Ibu adalah lambang syurga yang terlihat di
dunia, bahkan dalam salah satu hadìsnya Rosululloh saw bersabda jika Syurga itu
ada di bawah telapak kaki ibu. Makna seorang ibu memang sangat luas,
kehadirannya penuh arti dan ketika kita sedang terpisah pun maka ibu adalah
orang yang paling kita rindukan. Semasa kita kecil pun lebih banyak menyebut
nama ibu daripada nama ayah. Ketika kita baru bermain terus pulang ke rumah,
maka ibu lah orang pertama yang kita tanyakan. Ketika manusia mulai merasa jauh
dengan ibunya maka perlu berhati hati, karena itu bisa menjadi pertanda akan
ada penderitaan dalam hidup.
Ibu, seperti
apapun dia tetaplah wanita yang paling mulia di dunia ini, pemimpin terbaik
zaman juga memberi teladan agar umat manusia 2/3 pengabdian dan baktinya
diberikan kepada ibu. Ini tentu mengandung rahasia besar, bukan sekedar teori
atau saran tanpa makna. Kesuksesan setinggi apapun yang dicapai oleh anak tak
bisa dilepaskan dari peran seorang ibu. Tetapi mungkin ada orang yang bertanya
ibu seperti apa yang bisa mengantar kejayaan putera puterinya dalam hidup ini?
Tampaknya tidak semua ibu bisa menjalankan fungsi sebagaimana yang diamanatkan
oleh agama. Ibu yang penuh makna adalah ibu yang memberi pendidikan terbaik
kepada anak anak mereka dengan ketulusan kasih sayang. Mereka tidak melempar
tanggung jawab pengasuhan kepada orang lain, karena ibu lah guru terbesar yang
sangat mempengaruhi perkembangan seorang anak. Coba anda baca kisah hidup
albert einstein, beliau pernah dianggap sebagai ‘anak tolol’ oleh gurunya.
Tetapi dimata
ibu, ia adalah anak hebat yang punya bakat luar biasa. Ibu einstein kemudian
mendidiknya dengan pola kasih sayang hingga apa yang dìlakukan oleh ibu membuat
albert einstein punya nama abadi hingga sekarang. Para ulama besar pun rata
rata diasuh oleh ibu yang luar biasa, ibu mereka tidak jenius, tidak pula
hebat,tetapi seorang ibu punya naluri mendidik YANG TAK BISA DIGANTIKAN DENGAN
METODE APAPUN. Inilah rahasia seorang ibu, meski secara akademik boleh jadi
tidak pandai, tetapi kasih sayang dan kasih cinta yang mereka berikan bisa
mengantar sang anak mencapai puncak kesuksesan hidup. Sedemikian mulianya makna
seorang ibu sampai sampai Rosul memberi kabar bahwa syurga itu ada di telapak
kaki ibu. Kejayaan dan keberhasilan suatu generasi sangat bergantung pada peran
penting yang melekat di dalam mutiara arti seorang ibu.
Ingatkah waktu kecil dulu Ibu kita yang selalu menemani kita ketika kita pergi?
Kita yang dulu lemah yang selalu dibimbing oleh ibu kita hingga menjadi
seperti sekarang. Ibu kita yang selalu tersenyum pada kita walaupun kita
dimarahi oleh Ayah.
Sadarkah Ibu adalah seorang yang sangat sabar?
Apakah Ibu kita pernah marah kalau kita pergi dengan kekasih dunia kita?
Apakah Ibu kita pernah sedih saat kita sudah menikah dan tidak tinggal serumah lagi dengan Ibu kita?
Apakah Ibu kita pernah marah kalau kita tidak bisa menjadi dokter karena kita tidak mampu?
Apakah Ibu kita pernah marah kalau kita tidak bisa menjadi seorang polisi atau ABRI karena kita tidak memiliki jiwa patriotisme?
Apakah Ibu kita pernah marah kalau nilai ujian kita jelek?
Apakah kita sadar seorang Ibu selalu menyalahkan dirinya apabila kita mendapat nilai ujian jelek?
Apakah kita sadar kalau Ibu kita merasa gagal mendidik kita kalau kita tidak bisa mewujudkan cita-cita kita?
Apakah kita sadar Ibu kita yang selalu mengenang masa-masa indah
ketika kita masih kecil kita selalu bermain bersama sang Ibu, dan ketika
sudah besar kita lebih sering meninggalkan Ibu kita sendirian di rumah?
Apakah kita sadar saat kita menikah Ibu kita akan merasa kesepian
karena diusianya yang sudah senja kita bukannya menemaninya malah kita
tinggal bersama orang lain yang kita temukan pada saat kita dewasa?
Saya tahu kita semua mungkin belum bisa membalas jasa-jasa Ibu kita,
tapi minimal menyambut bulan Suci Ramadhan ini kita bisa meminta maaf
atas semua kesalahan kita pada Ibu kita bagi yang ibunya masih
hidup,.dan mendoakan bagi yang ibunya sudah mendahului meninggalkan
dunia…
Saya tahu mungkin sebagian dari kita sudah tidak memiliki Ibu lagi,
saya tidak ingin kita yang masih memiliki Ibu masih menunda-nunda waktu
untuk minta maaf, saya tidak ingin ketika pulang nanti ketika sampai di
rumah kita sudah menemukan Ibu kita sudah tak bernyawa…
Saya juga tidak ingin kita semua yang belum bisa membahagiakan Ibu
kita juga tidak sempat meminta maaf atas semua kesalahan yang kita
berbuat karena kelalaian kita…
Saya tahu mungkin sebagian dari kita sudah tidak memiliki Ibu lagi,
saya tidak ingin kita yang masih memiliki Ibu masih menunda-nunda waktu
untuk minta maaf, saya tidak ingin ketika pulang nanti ketika sampai di
rumah kita sudah menemukan Ibu kita sudah tak bernyawa…
Saya juga tidak ingin kita semua yang belum bisa membahagiakan Ibu
kita juga tidak sempat meminta maaf atas semua kesalahan yang kita
berbuat karena kelalaian kita Seorang Ibu melahirkan dan membesarkan
anaknya dengan penuh kasih sayang tanpa mengharapkan pamrih apapun juga.
Seorang Ibu bisa dan mampu memberikan waktunya 24 jam sehari bagi
anak-anaknya, tidak ada perkataan siang maupun malam, tidak ada
perkataan lelah ataupun tidak mungkin dan ini 366 hari dlm setahun.
Seorang Ibu mendoakan dan mengingat anaknya tiap hari bahkan tiap
menit dan ini sepanjang masa. Bukan hanya setahun sekali saja pada
hari-hari tertentu. Kenapa kita baru bisa dan mau memberikan bunga
maupun hadiah kepada Ibu kita hanya pada waktu hari Ibu saja “Mother’s
Day” sedangkan di hari-hari lainnya tidak pernah mengingatnya, boro-boro
memberikan hadiah, untuk menelpon saja kita tidak punya waktu. Kita
akan bisa lebih membahagiakan Ibu kita apabila kita mau memberikan
sedikit waktu kita untuknya, waktu nilainya ada jauh lebih besar
daripada bunga maupun hadiah.
Renungkanlah:
Kapan terakhir kali menelpon Ibu?
menanyakan kabar..?
Kapan terakhir mengundang Ibu, untuk makan bersama ?
Kapan terakhir kali mengajak Ibu jalan-jalan?
Dan kapan terakhir kali memberikan kecupan manis dengan ucapan terima kasih kepada Ibu yang telah melahirkan ?
Dan kapankah terakhir kali berdoa untuk Ibu ?
Berikanlah kasih sayang selama Ibu masih hidup, percuma kita
memberikan bunga maupun tangisan apabila Ibu telah berangkat, karena Ibu
tidak akan bisa melihatnya lagi ,..
Ibu ,…
Semoga Allah Swt membawamu kedalam surganya,..
Doa dari anakmu,.
Hanya Do’a dan Do’a yang bisa aku hadiahkan padamu
,.ibu,.ayah…Maafkan aku ,kakakku juga adik adikku,..apabila disaat
engkau berdua masih di dunia,.kami belum bisa memberikan kehangatan dan
kebahagiaan untukmu,.